Perangkat Pembelajaran Matematika SD Kelas 4, 5, dan 6


Perangkat Pembelajaran Matematika SD Kelas 4, 5, dan 6

Matematika adalah salah satu mata pelajaran penting dalam pendidikan dasar. Pemahaman matematika yang baik menjadi dasar bagi siswa untuk mempelajari mata pelajaran lain yang lebih kompleks di jenjang pendidikan berikutnya. Namun, banyak siswa yang merasa kesulitan dalam belajar matematika. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti metode pembelajaran yang kurang tepat, kurangnya motivasi, dan kurangnya dukungan dari lingkungan sekitar.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan perangkat pembelajaran matematika yang tepat bagi siswa SD kelas 4, 5, dan 6. Perangkat pembelajaran ini harus dirancang dengan mempertimbangkan karakteristik siswa pada usia tersebut serta materi pelajaran yang akan diajarkan. Selain itu, perangkat pembelajaran juga harus menarik dan interaktif sehingga dapat memotivasi siswa untuk belajar matematika.

Pada bagian berikutnya akan dibahas tentang perangkat pembelajaran matematika SD Kelas 4, 5, dan 6 ditinjau dari beberapa aspek, meliputi:

  • Pemahaman Konsep Matematika
  • Penguasaan Keterampilan Matematika
  • Pemecahan Masalah Matematika
  • Penalaran Matematika
  • Keterampilan Berkomunikasi Matematika

perangkat pembelajaran matematika sd kelas 4 5 6

Perangkat pembelajaran matematika yang tepat dapat membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih mudah dan menyenangkan. Berikut adalah 9 poin penting tentang perangkat pembelajaran matematika SD kelas 4, 5, dan 6:

  • Kontekstual
  • Interaktif
  • Menyenangkan
  • Berbasis masalah
  • Menantang
  • Menggunakan berbagai media
  • Mendorong kreativitas
  • Mendorong kerja sama
  • Membangun kepercayaan diri

Dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika yang tepat, siswa dapat mengembangkan keterampilan matematika yang kuat dan menjadi lebih percaya diri dalam belajar matematika.

Kontekstual

Perangkat pembelajaran matematika kontekstual adalah perangkat pembelajaran yang mengaitkan konsep matematika dengan kehidupan nyata siswa. Dengan demikian, siswa dapat memahami konsep matematika dengan lebih mudah dan bermakna. Misalnya, untuk mengajarkan konsep pecahan, guru dapat menggunakan contoh pembagian kue atau pizza. Siswa dapat melihat secara langsung bagaimana pecahan bekerja dalam kehidupan nyata.

Perangkat pembelajaran matematika kontekstual juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. Ketika siswa dihadapkan pada masalah matematika yang terkait dengan kehidupan nyata, mereka harus menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk menyelesaikan masalah tersebut. Misalnya, siswa dapat diminta untuk menghitung berapa banyak ubin yang dibutuhkan untuk menutupi lantai kamar mandi. Untuk menyelesaikan masalah ini, siswa harus terlebih dahulu mengukur luas lantai kamar mandi dan kemudian menghitung berapa banyak ubin yang dibutuhkan untuk menutupi luas tersebut.

Selain itu, perangkat pembelajaran matematika kontekstual juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan komunikasi matematika. Ketika siswa menjelaskan konsep matematika atau menyelesaikan masalah matematika, mereka harus menggunakan bahasa matematika yang tepat. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang efektif dan jelas.

Secara keseluruhan, perangkat pembelajaran matematika kontekstual dapat membantu siswa memahami konsep matematika dengan lebih mudah, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, dan mengembangkan keterampilan komunikasi matematika. Dengan demikian, siswa dapat menjadi lebih percaya diri dalam belajar matematika.

Selain keempat hal tersebut, perangkat pembelajaran matematika kontekstual juga dapat membantu siswa untuk:

  • Menerapkan matematika dalam kehidupan nyata
  • Melihat matematika sebagai ilmu yang relevan dan bermanfaat
  • Menumbuhkan minat belajar matematika

Interaktif

Perangkat pembelajaran matematika interaktif adalah perangkat pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, siswa dapat belajar matematika dengan lebih efektif dan menyenangkan. Misalnya, guru dapat menggunakan perangkat lunak matematika interaktif untuk mengajarkan konsep matematika. Siswa dapat menggunakan perangkat lunak tersebut untuk menjelajahi konsep matematika secara visual dan untuk menyelesaikan masalah matematika secara interaktif.

Perangkat pembelajaran matematika interaktif juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif. Ketika siswa menggunakan perangkat lunak matematika interaktif, mereka harus menggunakan keterampilan berpikir kritis untuk memecahkan masalah matematika. Mereka juga harus menggunakan keterampilan kreatif untuk menemukan cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah matematika.

Selain itu, perangkat pembelajaran matematika interaktif juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kerja sama. Ketika siswa menggunakan perangkat lunak matematika interaktif bersama-sama, mereka harus bekerja sama untuk menyelesaikan masalah matematika. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan komunikasi dan keterampilan kerja sama yang efektif.

Secara keseluruhan, perangkat pembelajaran matematika interaktif dapat membantu siswa belajar matematika dengan lebih efektif dan menyenangkan. Dengan demikian, siswa dapat menjadi lebih percaya diri dalam belajar matematika.

Selain keempat hal tersebut, perangkat pembelajaran matematika interaktif juga dapat membantu siswa untuk:

  • Meningkatkan motivasi belajar matematika
  • Membuat pembelajaran matematika lebih menarik dan menyenangkan
  • Membantu siswa untuk memahami konsep matematika dengan lebih mudah
  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif
  • Mengembangkan keterampilan kerja sama

Menyenangkan

Perangkat pembelajaran matematika yang menyenangkan dapat membuat belajar matematika menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, siswa dapat belajar matematika dengan lebih efektif dan efisien. Misalnya, guru dapat menggunakan permainan matematika untuk mengajarkan konsep matematika. Siswa dapat bermain permainan matematika bersama-sama dan bersaing untuk mendapatkan skor tertinggi. Hal ini dapat membuat belajar matematika menjadi lebih menyenangkan dan memotivasi siswa untuk belajar matematika.

Perangkat pembelajaran matematika yang menyenangkan juga dapat membantu siswa untuk memahami konsep matematika dengan lebih mudah. Ketika siswa bermain permainan matematika, mereka harus menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kreatif untuk menyelesaikan masalah matematika. Hal ini dapat membantu siswa untuk memahami konsep matematika dengan lebih mudah dan mendalam.

Selain itu, perangkat pembelajaran matematika yang menyenangkan juga dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional. Ketika siswa bermain permainan matematika bersama-sama, mereka harus belajar untuk bekerja sama, berkomunikasi secara efektif, dan mengelola emosi mereka. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk kesuksesan mereka di sekolah dan dalam kehidupan.

Secara keseluruhan, perangkat pembelajaran matematika yang menyenangkan dapat membantu siswa belajar matematika dengan lebih efektif, efisien, dan menyenangkan. Dengan demikian, siswa dapat menjadi lebih percaya diri dalam belajar matematika.

Selain keempat hal tersebut, perangkat pembelajaran matematika yang menyenangkan juga dapat membantu siswa untuk:

  • Meningkatkan motivasi belajar matematika
  • Membuat pembelajaran matematika lebih menarik dan menyenangkan
  • Membantu siswa untuk memahami konsep matematika dengan lebih mudah
  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif
  • Mengembangkan keterampilan sosial dan emosional

Berbasis masalah

Perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah adalah perangkat pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik awal untuk belajar matematika. Dengan demikian, siswa dapat belajar matematika dengan cara yang lebih kontekstual dan bermakna. Misalnya, guru dapat memberikan siswa sebuah masalah matematika yang terkait dengan kehidupan nyata. Siswa kemudian harus menggunakan keterampilan matematika mereka untuk memecahkan masalah tersebut.

  • Masalah yang otentik

    Masalah yang digunakan dalam perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah haruslah masalah yang otentik dan relevan dengan kehidupan nyata siswa. Hal ini akan membuat siswa lebih termotivasi untuk belajar matematika dan memahami konsep matematika dengan lebih mudah.

  • Masalah yang menantang

    Masalah yang digunakan dalam perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah juga haruslah masalah yang menantang, tetapi tidak terlalu sulit bagi siswa. Hal ini akan membuat siswa merasa tertantang untuk belajar matematika dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif mereka.

  • Masalah yang terbuka

    Masalah yang digunakan dalam perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah juga haruslah masalah yang terbuka. Artinya, masalah tersebut memiliki lebih dari satu cara penyelesaian. Hal ini akan memungkinkan siswa untuk menggunakan kreativitas mereka untuk menyelesaikan masalah matematika.

  • Masalah yang mendorong kolaborasi

    Masalah yang digunakan dalam perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah juga haruslah masalah yang mendorong kolaborasi. Artinya, masalah tersebut dapat diselesaikan oleh siswa secara berkelompok. Hal ini akan membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan kerja sama dan komunikasi yang efektif.

Perangkat pembelajaran matematika berbasis masalah dapat membantu siswa untuk:

  • Memahami konsep matematika dengan lebih mudah
  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif
  • Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
  • Mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama
  • Menerapkan matematika dalam kehidupan nyata

Menantang

Perangkat pembelajaran matematika yang menantang dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif mereka. Dengan demikian, siswa dapat menjadi lebih percaya diri dalam belajar matematika. Misalnya, guru dapat memberikan siswa masalah matematika yang menantang, tetapi tidak terlalu sulit bagi siswa. Siswa kemudian harus menggunakan keterampilan berpikir kritis dan kreatif mereka untuk menyelesaikan masalah tersebut.

  • Masalah yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa

    Masalah matematika yang menantang haruslah sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Jika masalah terlalu sulit, siswa akan merasa frustrasi dan tidak termotivasi untuk belajar matematika. Sebaliknya, jika masalah terlalu mudah, siswa akan merasa bosan dan tidak tertantang untuk belajar matematika.

  • Masalah yang mendorong siswa untuk berpikir kritis

    Masalah matematika yang menantang haruslah masalah yang mendorong siswa untuk berpikir kritis. Artinya, siswa harus menggunakan keterampilan berpikir kritis mereka untuk menganalisis masalah dan menemukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

  • Masalah yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif

    Masalah matematika yang menantang juga haruslah masalah yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif. Artinya, siswa harus menggunakan keterampilan berpikir kreatif mereka untuk menemukan cara-cara baru untuk menyelesaikan masalah tersebut.

  • Masalah yang mendorong siswa untuk bekerja sama

    Masalah matematika yang menantang juga dapat mendorong siswa untuk bekerja sama. Artinya, siswa dapat bekerja sama untuk menyelesaikan masalah matematika tersebut. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan kerja sama dan komunikasi yang efektif.

Perangkat pembelajaran matematika yang menantang dapat membantu siswa untuk:

  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif
  • Menjadi lebih percaya diri dalam belajar matematika
  • Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
  • Mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama
  • Menumbuhkan minat belajar matematika

Menggunakan berbagai media

Perangkat pembelajaran matematika yang menggunakan berbagai media dapat membuat belajar matematika menjadi lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Dengan demikian, siswa dapat belajar matematika dengan lebih efektif dan efisien. Misalnya, guru dapat menggunakan media visual seperti gambar, grafik, dan diagram untuk mengajarkan konsep matematika. Guru juga dapat menggunakan media audio seperti musik dan cerita untuk mengajarkan konsep matematika. Selain itu, guru juga dapat menggunakan media manipulatif seperti balok dan papan berpaku untuk mengajarkan konsep matematika.

  • Media visual

    Media visual seperti gambar, grafik, dan diagram dapat membantu siswa untuk memahami konsep matematika dengan lebih mudah. Misalnya, guru dapat menggunakan gambar untuk mengajarkan konsep bangun ruang. Guru juga dapat menggunakan grafik untuk mengajarkan konsep fungsi.

  • Media audio

    Media audio seperti musik dan cerita dapat membantu siswa untuk belajar matematika dengan lebih menyenangkan. Misalnya, guru dapat menggunakan musik untuk mengajarkan konsep bilangan. Guru juga dapat menggunakan cerita untuk mengajarkan konsep pecahan.

  • Media manipulatif

    Media manipulatif seperti balok dan papan berpaku dapat membantu siswa untuk memahami konsep matematika dengan lebih konkret. Misalnya, guru dapat menggunakan balok untuk mengajarkan konsep volume. Guru juga dapat menggunakan papan berpaku untuk mengajarkan konsep geometri.

  • Media digital

    Media digital seperti perangkat lunak matematika dan aplikasi matematika dapat membantu siswa untuk belajar matematika dengan lebih interaktif. Misalnya, guru dapat menggunakan perangkat lunak matematika untuk mengajarkan konsep aljabar. Guru juga dapat menggunakan aplikasi matematika untuk mengajarkan konsep statistika.

Perangkat pembelajaran matematika yang menggunakan berbagai media dapat membantu siswa untuk:

  • Memahami konsep matematika dengan lebih mudah
  • Belajar matematika dengan lebih menyenangkan
  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif
  • Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
  • Mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama

Mendorong kreativitas

Perangkat pembelajaran matematika yang mendorong kreativitas dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan berpikir kreatif mereka. Dengan demikian, siswa dapat menjadi lebih percaya diri dalam belajar matematika. Misalnya, guru dapat memberikan siswa masalah matematika yang terbuka. Siswa kemudian harus menggunakan keterampilan berpikir kreatif mereka untuk menemukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

  • Masalah matematika yang terbuka

    Masalah matematika yang terbuka adalah masalah matematika yang memiliki lebih dari satu cara penyelesaian. Hal ini memungkinkan siswa untuk menggunakan kreativitas mereka untuk menyelesaikan masalah matematika tersebut.

  • Kegiatan matematika yang mendorong kreativitas

    Kegiatan matematika yang mendorong kreativitas adalah kegiatan matematika yang memungkinkan siswa untuk menggunakan kreativitas mereka untuk menyelesaikan masalah matematika. Misalnya, guru dapat meminta siswa untuk membuat model matematika atau untuk menulis cerita matematika.

  • Lingkungan belajar yang mendukung kreativitas

    Lingkungan belajar yang mendukung kreativitas adalah lingkungan belajar yang memungkinkan siswa untuk merasa aman untuk mengekspresikan kreativitas mereka. Guru harus menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung agar siswa merasa nyaman untuk menggunakan kreativitas mereka dalam belajar matematika.

  • Guru yang mendorong kreativitas

    Guru yang mendorong kreativitas adalah guru yang menghargai kreativitas siswa. Guru harus memberikan umpan balik yang positif kepada siswa yang menggunakan kreativitas mereka dalam belajar matematika. Guru juga harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengekspresikan kreativitas mereka dalam belajar matematika.

Perangkat pembelajaran matematika yang mendorong kreativitas dapat membantu siswa untuk:

  • Mengembangkan keterampilan berpikir kreatif
  • Menjadi lebih percaya diri dalam belajar matematika
  • Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
  • Mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama
  • Menumbuhkan minat belajar matematika

Mendoroga 🚀matal cadrulk
Peri

Membangun kepercayaan diri

Perangkat pembelajaran matematika yang membangun kepercayaan diri dapat membantu siswa untuk menjadi lebih percaya diri dalam belajar matematika. Dengan demikian, siswa dapat belajar matematika dengan lebih efektif dan efisien. Misalnya, guru dapat memberikan siswa masalah matematika yang sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Guru juga dapat memberikan umpan balik yang positif kepada siswa yang berhasil menyelesaikan masalah matematika.

Berikut adalah beberapa cara untuk membangun kepercayaan diri siswa dalam belajar matematika:

  • Berikan siswa masalah matematika yang sesuai dengan tingkat kemampuan mereka. Jika siswa diberikan masalah matematika yang terlalu sulit, mereka akan merasa frustrasi dan tidak percaya diri. Sebaliknya, jika siswa diberikan masalah matematika yang terlalu mudah, mereka akan merasa bosan dan tidak tertantang.
  • Berikan umpan balik yang positif kepada siswa yang berhasil menyelesaikan masalah matematika. Ketika siswa berhasil menyelesaikan masalah matematika, guru harus memberikan umpan balik yang positif kepada siswa tersebut. Hal ini akan membuat siswa merasa senang dan percaya diri dalam belajar matematika.
  • Ciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung. Lingkungan belajar yang positif dan mendukung dapat membantu siswa untuk merasa aman dan nyaman dalam belajar matematika. Guru harus menciptakan lingkungan belajar yang positif dan mendukung agar siswa merasa nyaman untuk bertanya dan mencoba hal-hal baru.
  • Jangan membandingkan siswa dengan siswa lainnya. Setiap siswa memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda. membandingkan siswa dengan siswa lainnya hanya akan membuat siswa merasa tidak percaya diri dan minder. Guru harus fokus pada perkembangan masing-masing siswa dan tidak membandingkan siswa dengan siswa lainnya.

Perangkat pembelajaran matematika yang membangun kepercayaan diri dapat membantu siswa untuk:

  • Menjadi lebih percaya diri dalam belajar matematika
  • Mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif
  • Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah
  • Mengembangkan keterampilan komunikasi dan kerja sama
  • Menumbuhkan minat belajar matematika

Dengan menggunakan perangkat pembelajaran matematika yang tepat, siswa dapat belajar matematika dengan lebih efektif dan efisien. Selain itu, siswa juga dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, keterampilan pemecahan masalah, keterampilan komunikasi dan kerja sama, serta minat belajar matematika.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang RPP:

Question 1: Apa itu RPP?
RPP adalah singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP adalah rencana yang disusun oleh guru untuk kegiatan pembelajaran satu pertemuan atau lebih.

Question 2: Apa fungsi RPP?
RPP berfungsi sebagai panduan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP juga berfungsi sebagai alat penilaian kinerja guru dalam mengajar.

Question 3: Apa saja komponen RPP?
Komponen RPP meliputi:

  1. Identitas sekolah
  2. Kelas/semester
  3. Mata pelajaran
  4. Materi pokok
  5. Alokasi waktu
  6. Tujuan pembelajaran
  7. Kegiatan pembelajaran
  8. Penilaian
  9. Sumber belajar

Question 4: Bagaimana cara menyusun RPP?
RPP dapat disusun dengan mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Menetapkan identitas sekolah, kelas/semester, mata pelajaran, materi pokok, dan alokasi waktu.
  2. Merumuskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
  3. Menyusun kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
  4. Menyusun rencana penilaian untuk menilai ketercapaian tujuan pembelajaran.
  5. Menyiapkan sumber belajar yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran.

Question 5: Siapa yang menyusun RPP?
RPP disusun oleh guru yang mengajar mata pelajaran tersebut.

Question 6: Kapan RPP harus disusun?
RPP harus disusun sebelum guru melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Question 7: Bagaimana cara menggunakan RPP?
RPP dapat digunakan oleh guru sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. RPP juga dapat digunakan oleh guru untuk menilai kinerja mengajar mereka sendiri.

Demikianlah beberapa pertanyaan dan jawaban tentang RPP. Semoga bermanfaat.

Selain memahami tentang RPP, guru juga perlu mengetahui beberapa tips dalam menyusun RPP yang baik. Tips-tips tersebut antara lain:

Tips

Berikut adalah beberapa tips dalam menyusun RPP yang baik:

1. Pahami kurikulum dan silabus dengan baik.

Sebelum menyusun RPP, guru harus memahami kurikulum dan silabus dengan baik. Hal ini penting agar RPP yang disusun sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dipahami.

RPP harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan mudah dipahami oleh guru dan siswa. Hindari menggunakan bahasa yang terlalu teknis atau rumit.

3. Sesuaikan RPP dengan karakteristik siswa.

RPP harus disesuaikan dengan karakteristik siswa, seperti tingkat perkembangan kognitif, gaya belajar, dan minat siswa. Hal ini penting agar kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam RPP dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

4. Variasikan metode dan media pembelajaran.

Gunakan berbagai metode dan media pembelajaran dalam RPP untuk membuat kegiatan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan bagi siswa. Hal ini juga dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dengan lebih mudah.

5. Lakukan refleksi dan evaluasi terhadap RPP.

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru harus melakukan refleksi dan evaluasi terhadap RPP yang telah disusun. Hal ini penting untuk mengetahui apakah RPP tersebut sudah efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Berdasarkan hasil refleksi dan evaluasi tersebut, guru dapat memperbaiki dan menyempurnakan RPP untuk kegiatan pembelajaran berikutnya.

Demikianlah beberapa tips dalam menyusun RPP yang baik. Semoga bermanfaat.

Dengan menyusun RPP yang baik, guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien. Hal ini akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran siswa.

Conclusion

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (disingkat RPP atau juga dikenal dengan Rencana Kegiatan Pembelajaran atau RKP atau disebut juga Rencana Perangkat Pembelajaran atau RPP dan di beberapa sekolah disebut dengan Progam Proses dan Hasil Pembelajaran atau PP dan HP), adalah rencana yang disusun oleh guru untuk kegiatan pembelajaran satu pertemuan atau lebih serta dalam rangka pencapaian kompetensi dasar pada kegiatan pembelajaran tersebut menjadi acuan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan dan merupakan pengembangan dari silabus atau materi pelajaran yang ada serta berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). RPP yang disusun berdasarkan prinsip pembelajaran yang efektif dan efisien serta dengan pendekatan DI (Discovery Learning).

.
Dengan menyusun dan melaksanakan RPP yang baik secara efektif dan efisien maka akan tercapainya tujuan pendidikan nasional.

.
Dengan menyusun RPP yang baik guru dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan dan kondisi siswa sehingga berdampak pada meningkatnya kualitas pembelajaran siswa.

.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi guru dalam menyusun RPP yang baik dan efektif.

.
Terima kasih sudah menyimak dan membaca.

.

Images References :

Check Also

cp tp dan atp kurikulum merdeka bahasa inggris sd

CP, TP, dan ATP Kurikulum Merdeka Bahasa Inggris SD

Kurikulum Merdeka Bahasa Inggris SD merupakan kurikulum terbaru yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ... Read more

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *