Profil Soeharto, Presiden Indonesia yang Berkuasa Selama 32 Tahun


Profil Soeharto, Presiden Indonesia yang Berkuasa Selama 32 Tahun

Soeharto merupakan sosok yang begitu sentral dalam sejarah Indonesia. Ia menjabat sebagai Presiden Indonesia selama 32 tahun, dari tahun 1967 hingga 1998. Selama masa kepemimpinannya, Indonesia mengalami banyak perubahan, baik di bidang politik, ekonomi, maupun sosial.

Lahir pada tahun 1921 di Kemusuk, Yogyakarta, Soeharto mengawali karier militernya di masa penjajahan Jepang. Setelah Indonesia merdeka, ia terus berkarier di militer dan memegang berbagai posisi penting, termasuk sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad).

Pada tahun 1967, Soeharto naik ke pucuk kepemimpinan Indonesia setelah peristiwa G30S/PKI. Ia mengambil alih kekuasaan dari Presiden Soekarno dan secara resmi dilantik sebagai Presiden pada tahun 1968.

Soeharto

Berikut adalah 10 poin penting tentang Soeharto:

  • Presiden Indonesia ke-2
  • Berkuasa selama 32 tahun
  • Lahir di Yogyakarta
  • Karier militer di Angkatan Darat
  • Panglima Kostrad
  • Naik ke tampuk kekuasaan setelah G30S/PKI
  • Melancarkan pembangunan ekonomi
  • Menerapkan sistem pemerintahan Orde Baru
  • Mengundurkan diri pada tahun 1998
  • Meninggal dunia pada tahun 2008

Soeharto merupakan sosok yang kontroversial. Ia dipuji atas keberhasilannya dalam pembangunan ekonomi, namun juga dikritik karena praktik korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia selama masa kepemimpinannya.

Presiden Indonesia ke-2

Soeharto dilantik sebagai Presiden Indonesia ke-2 pada tanggal 26 Maret 1968. Ia menggantikan Presiden Soekarno yang telah menjabat sejak tahun 1945.

Pemilihan Soeharto sebagai Presiden dilakukan melalui Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS). Dalam sidang tersebut, Soeharto ditetapkan sebagai Presiden dengan suara bulat oleh seluruh anggota MPRS yang hadir.

Sebagai Presiden, Soeharto menerapkan sistem pemerintahan yang dikenal dengan sebutan Orde Baru. Sistem ini berbeda dengan sistem pemerintahan Orde Lama yang diterapkan oleh Soekarno. Orde Baru menekankan pada stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan ketertiban sosial.

Selama masa kepemimpinan Soeharto, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Ia juga berhasil menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri. Namun, pemerintahan Soeharto juga diwarnai dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang meluas.

Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden pada tanggal 21 Mei 1998 setelah terjadi krisis ekonomi dan tekanan dari rakyat. Ia digantikan oleh Wakil Presiden BJ Habibie.

Berkuasa selama 32 tahun

Soeharto berkuasa selama 32 tahun, dari tahun 1967 hingga 1998. Ia merupakan Presiden Indonesia yang paling lama menjabat.

Selama masa kepemimpinannya, Soeharto menerapkan sistem pemerintahan yang dikenal dengan sebutan Orde Baru. Sistem ini menekankan pada stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan ketertiban sosial.

Pada masa Orde Baru, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Soeharto juga berhasil menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri. Namun, pemerintahan Soeharto juga diwarnai dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang meluas.

Pada akhir masa pemerintahannya, Soeharto menghadapi krisis ekonomi dan tekanan dari rakyat. Ia pun akhirnya mengundurkan diri dari jabatan Presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

Masa pemerintahan Soeharto yang panjang dan penuh gejolak menjadikannya salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah Indonesia. Ia dipuji atas keberhasilannya dalam pembangunan ekonomi, namun juga dikritik karena praktik KKN dan pelanggaran hak asasi manusia selama masa kepemimpinannya.

Lahir di Yogyakarta

Soeharto lahir di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921.

  • Masa kecil

    Soeharto menghabiskan masa kecilnya di Yogyakarta. Ia tinggal di sebuah rumah sederhana bersama orang tua dan saudara-saudaranya.

  • Pendidikan

    Soeharto menempuh pendidikan di sekolah dasar dan menengah di Yogyakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer di Magelang.

  • Karier militer

    Soeharto mengawali karier militernya di masa penjajahan Jepang. Setelah Indonesia merdeka, ia terus berkarier di militer dan memegang berbagai posisi penting, termasuk sebagai Panglima Kostrad.

  • Naik ke tampuk kekuasaan

    Pada tahun 1967, Soeharto naik ke pucuk kepemimpinan Indonesia setelah peristiwa G30S/PKI. Ia mengambil alih kekuasaan dari Presiden Soekarno dan secara resmi dilantik sebagai Presiden pada tahun 1968.

Soeharto merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Ia memimpin Indonesia selama 32 tahun dan menerapkan sistem pemerintahan Orde Baru. Masa pemerintahannya diwarnai dengan pembangunan ekonomi yang pesat, namun juga dengan praktik korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Karier militer di Angkatan Darat

Soeharto mengawali karier militernya di masa penjajahan Jepang. Ia bergabung dengan PETA (Pembela Tanah Air), sebuah organisasi militer yang dibentuk oleh Jepang untuk membantu mereka dalam Perang Dunia II.

Setelah Indonesia merdeka, Soeharto melanjutkan karier militernya di Angkatan Darat. Ia memegang berbagai posisi penting, antara lain sebagai Komandan Brigade Infanteri ke-15 dan Komandan Divisi Diponegoro.

Pada tahun 1961, Soeharto diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Kostrad merupakan pasukan elite yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri.

Sebagai Panglima Kostrad, Soeharto memainkan peran penting dalam peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965. Ia memimpin pasukan Kostrad untuk menumpas pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

Setelah peristiwa G30S/PKI, Soeharto menjadi sosok yang sangat berpengaruh di Angkatan Darat. Ia kemudian diangkat menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat pada tahun 1967.

Panglima Kostrad

Pada tahun 1961, Soeharto diangkat menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Kostrad merupakan pasukan elite yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri.

  • Menumpas pemberontakan PKI

    Sebagai Panglima Kostrad, Soeharto memainkan peran penting dalam peristiwa G30S/PKI pada tahun 1965. Ia memimpin pasukan Kostrad untuk menumpas pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).

  • Menjadi sosok berpengaruh

    Setelah peristiwa G30S/PKI, Soeharto menjadi sosok yang sangat berpengaruh di Angkatan Darat. Ia kemudian diangkat menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat pada tahun 1967.

  • Naik ke tampuk kekuasaan

    Pada tahun 1967, Soeharto naik ke pucuk kepemimpinan Indonesia setelah peristiwa G30S/PKI. Ia mengambil alih kekuasaan dari Presiden Soekarno dan secara resmi dilantik sebagai Presiden pada tahun 1968.

  • Menerapkan sistem Orde Baru

    Sebagai Presiden, Soeharto menerapkan sistem pemerintahan yang dikenal dengan sebutan Orde Baru. Sistem ini menekankan pada stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan ketertiban sosial.

Masa pemerintahan Soeharto yang panjang dan penuh gejolak menjadikannya salah satu tokoh paling kontroversial dalam sejarah Indonesia. Ia dipuji atas keberhasilannya dalam pembangunan ekonomi, namun juga dikritik karena praktik korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia selama masa kepemimpinannya.

Naik ke tampuk kekuasaan setelah G30S/PKI

Pada tahun 1967, terjadi peristiwa G30S/PKI, sebuah upaya kudeta yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Peristiwa ini berhasil digagalkan oleh pasukan militer di bawah pimpinan Soeharto.

  • Menumpas PKI

    Sebagai Panglima Kostrad, Soeharto memainkan peran penting dalam penumpasan pemberontakan PKI. Ia memimpin pasukan Kostrad untuk memburu dan menangkap anggota-anggota PKI.

  • Mendapat dukungan masyarakat

    Keberhasilan Soeharto dalam menumpas PKI membuatnya mendapat dukungan yang luas dari masyarakat. Masyarakat melihat Soeharto sebagai sosok yang mampu menjaga keamanan dan ketertiban negara.

  • Menduduki posisi penting

    Setelah peristiwa G30S/PKI, Soeharto diangkat menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat. Posisi ini semakin memperkuat pengaruh Soeharto di pemerintahan.

  • Mengambil alih kekuasaan

    Pada tahun 1967, Soeharto mengambil alih kekuasaan dari Presiden Soekarno melalui Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS). Soeharto kemudian dilantik sebagai Presiden pada tahun 1968.

Sebagai Presiden, Soeharto menerapkan sistem pemerintahan yang dikenal dengan sebutan Orde Baru. Sistem ini menekankan pada stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan ketertiban sosial.

Melancarkan pembangunan ekonomi

Salah satu fokus utama pemerintahan Soeharto adalah pembangunan ekonomi. Soeharto ingin menjadikan Indonesia sebagai negara yang maju dan sejahtera.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Soeharto menerapkan serangkaian kebijakan ekonomi yang dikenal dengan sebutan “Pembangunan Lima Tahun” (Pelita). Pelita pertama diluncurkan pada tahun 1969 dan berfokus pada pembangunan infrastruktur, pertanian, dan industri.

Pelita-pelita selanjutnya terus dilanjutkan dan berhasil membawa pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Pada masa pemerintahan Soeharto, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi rata-rata sekitar 7% per tahun.

Pertumbuhan ekonomi ini membawa perubahan yang signifikan bagi Indonesia. Masyarakat Indonesia menjadi lebih sejahtera dan kualitas hidup mereka meningkat.

Namun, pembangunan ekonomi pada masa Orde Baru juga diwarnai dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang meluas. Soeharto dan kroni-kroninya banyak yang terlibat dalam kasus-kasus korupsi besar-besaran.

Menerapkan sistem pemerintahan Orde Baru

Setelah mengambil alih kekuasaan pada tahun 1967, Soeharto menerapkan sistem pemerintahan yang dikenal dengan sebutan Orde Baru. Sistem ini sangat berbeda dengan sistem pemerintahan Orde Lama yang diterapkan oleh Soekarno.

Orde Baru menekankan pada stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan ketertiban sosial. Soeharto ingin menciptakan suasana yang kondusif bagi pembangunan ekonomi dan menjaga keamanan negara.

Untuk mencapai tujuan tersebut, Soeharto membatasi kebebasan politik dan membungkam lawan-lawan politiknya. Ia juga memperkuat militer dan aparat keamanan untuk menjaga ketertiban.

Sistem pemerintahan Orde Baru berhasil membawa stabilitas politik dan pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Namun, sistem ini juga diwarnai dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang meluas.

Pada akhir masa pemerintahannya, Soeharto menghadapi krisis ekonomi dan tekanan dari rakyat. Ia pun akhirnya mengundurkan diri dari jabatan Presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

Mengundurkan diri pada tahun 1998

Pada akhir masa pemerintahannya, Soeharto menghadapi krisis ekonomi dan tekanan dari rakyat. Krisis ekonomi yang melanda Indonesia pada tahun 1997 menyebabkan nilai tukar rupiah jatuh dan inflasi melonjak tinggi.

  • Tekanan dari rakyat

    Krisis ekonomi memicu kemarahan rakyat. Mereka turun ke jalan untuk berunjuk rasa menuntut Soeharto mundur dari jabatannya.

  • Desakan dari mahasiswa

    Mahasiswa menjadi salah satu kelompok yang paling aktif dalam gerakan reformasi. Mereka menduduki gedung DPR/MPR dan menuntut Soeharto mundur.

  • Dukungan dari militer melemah

    Dukungan dari militer terhadap Soeharto juga mulai melemah. Panglima ABRI Jenderal Wiranto menyatakan bahwa militer tidak akan menghalangi jika Soeharto mengundurkan diri.

  • Akhir kekuasaan Soeharto

    Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto akhirnya mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Presiden. Ia digantikan oleh Wakil Presiden BJ Habibie.

Pengunduran diri Soeharto mengakhiri masa pemerintahan Orde Baru yang berlangsung selama 32 tahun. Era reformasi pun dimulai, ditandai dengan kebebasan politik dan tuntutan untuk menegakkan hukum dan hak asasi manusia.

Meninggal dunia pada tahun 2008

Setelah lengser dari jabatan Presiden, Soeharto menjalani masa pensiunnya di kediamannya di Jalan Cendana, Jakarta. Ia masih aktif mengikuti perkembangan politik dan ekonomi Indonesia.

Namun, kesehatan Soeharto terus menurun seiring bertambahnya usia. Ia menderita berbagai penyakit, termasuk stroke dan gangguan jantung.

Pada tanggal 27 Januari 2008, Soeharto dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Jakarta karena mengalami gangguan pernapasan. Kondisinya terus memburuk dan ia akhirnya meninggal dunia pada tanggal 27 Januari 2008 pada usia 86 tahun.

Jenazah Soeharto dimakamkan di Astana Giribangun, Karanganyar, Jawa Tengah. Pemakamannya dihadiri oleh ribuan pelayat, termasuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden BJ Habibie.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Soeharto:

Question 1: Kapan Soeharto lahir?
Soeharto lahir pada tanggal 8 Juni 1921 di Kemusuk, Yogyakarta.

Question 2: Kapan Soeharto menjadi Presiden Indonesia?
Soeharto menjadi Presiden Indonesia pada tanggal 26 Maret 1968.

Question 3: Berapa lama Soeharto menjabat sebagai Presiden Indonesia?
Soeharto menjabat sebagai Presiden Indonesia selama 32 tahun, dari tahun 1968 hingga 1998.

Question 4: Apa sistem pemerintahan yang diterapkan Soeharto?
Soeharto menerapkan sistem pemerintahan yang dikenal dengan sebutan Orde Baru, yang menekankan pada stabilitas politik, pembangunan ekonomi, dan ketertiban sosial.

Question 5: Kapan Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden?
Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

Question 6: Kapan Soeharto meninggal dunia?
Soeharto meninggal dunia pada tanggal 27 Januari 2008.

Demikianlah beberapa pertanyaan yang sering diajukan tentang Soeharto. Ia merupakan sosok yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia, dengan kebijakan-kebijakannya yang membawa dampak besar bagi perjalanan bangsa ini.

Selain FAQ di atas, berikut adalah beberapa tips tambahan untuk memahami sosok Soeharto dan perannya dalam sejarah Indonesia:

Tips

Berikut adalah beberapa tips untuk memahami sosok Soeharto dan perannya dalam sejarah Indonesia:

1. Pelajari tentang sejarah Indonesia sebelum masa Orde Baru.

Untuk memahami kebijakan-kebijakan Soeharto, penting untuk mengetahui situasi Indonesia sebelum masa Orde Baru. Hal ini akan memberikan konteks yang lebih luas dan membantu Anda memahami alasan di balik tindakan-tindakan Soeharto.

2. Baca buku dan artikel tentang Soeharto.

Banyak buku dan artikel yang telah ditulis tentang Soeharto dan masa pemerintahannya. Membaca sumber-sumber ini akan memberi Anda informasi yang lebih mendalam tentang kehidupan dan karier Soeharto.

3. Tonton film dan dokumenter tentang Soeharto.

Beberapa film dan dokumenter telah dibuat tentang Soeharto. Menonton karya-karya audiovisual ini dapat membantu Anda memvisualisasikan peristiwa-peristiwa penting dan memahami kepribadian Soeharto.

4. Bicaralah dengan orang-orang yang hidup pada masa Orde Baru.

Jika Anda memiliki kesempatan, bicaralah dengan orang-orang yang hidup pada masa Orde Baru. Mereka dapat memberi Anda wawasan langsung tentang dampak kebijakan-kebijakan Soeharto terhadap kehidupan masyarakat Indonesia.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Anda akan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang Soeharto dan perannya dalam sejarah Indonesia.

Kesimpulannya, Soeharto adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Kebijakan-kebijakannya membawa dampak besar bagi perjalanan bangsa ini, baik positif maupun negatif. Untuk memahami Indonesia saat ini, penting untuk memahami sosok Soeharto dan perannya dalam sejarah.

Conclusion

Soeharto adalah sosok yang sangat berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Ia memimpin Indonesia selama 32 tahun, dari tahun 1968 hingga 1998. Selama masa kepemimpinannya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat, namun juga diwarnai dengan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang meluas.

Soeharto mengundurkan diri dari jabatan Presiden pada tahun 1998 setelah terjadi krisis ekonomi dan tekanan dari rakyat. Ia meninggal dunia pada tahun 2008 di usia 86 tahun.

Untuk memahami Indonesia saat ini, penting untuk memahami sosok Soeharto dan perannya dalam sejarah. Kebijakan-kebijakannya membawa dampak besar bagi perjalanan bangsa ini, baik positif maupun negatif. Kita dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang terjadi pada masa lalu untuk membangun Indonesia yang lebih baik di masa depan.

Terima kasih telah membaca artikel ini. Semoga bermanfaat!

Images References :

Check Also

Sikap Sheila Dara ke Vidi Aldiano Jadi Sorotan, Netizen: Kok Gitu Sih?

Sikap Sheila Dara ke Vidi Aldiano Jadi Sorotan, Netizen: Kok Gitu Sih?

Baru-baru ini, pasangan selebriti Vidi Aldiano dan Sheila Dara menjadi sorotan netizen. Hal ini bermula …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *