Upacara peringatan Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia (RI) yang direncanakan akan digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 17 Agustus 2024 mendatang, dipastikan ditunda.
Hal ini dikarenakan belum rampungnya fasilitas di IKN, termasuk Istana Negara Nusantara yang menjadi lokasi utama upacara.
Keputusan penundaan ini disampaikan oleh Menteri Sekretariat Negara, Pratikno, setelah rapat koordinasi terbatas (ratkor) yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari ini, Senin (10 Juni 2024).
“Tadi kami rapat koordinasi terbatas dengan Pak Presiden dan seluruh menteri terkait. Diputuskan bahwa upacara 17 Agustus 2024 tidak jadi di IKN,” kata Pratikno dalam keterangan persnya.
Pratikno menjelaskan, meskipun progres pembangunan di IKN sudah mencapai 80 persen, namun beberapa fasilitas yang esensial untuk pelaksanaan upacara, seperti Istana Negara Nusantara, belum rampung.
“Istana Negara Nusantara masih dalam tahap penyelesaian, begitu juga dengan beberapa infrastruktur pendukung lainnya,” jelas Pratikno.
Pratikno menambahkan, pertimbangan lain penundaan ini adalah untuk menghindari potensi gangguan terhadap kelancaran pelaksanaan upacara.
“Kita ingin upacara 17 Agustus 2024 berjalan dengan khidmat dan lancar. Oleh karena itu, dengan mempertimbangkan segala sesuatunya, diputuskan bahwa upacara tahun ini akan digelar di Jakarta,” ujar Pratikno.
Meskipun upacara ditunda, Pratikno memastikan bahwa pembangunan IKN akan terus dilanjutkan sesuai dengan rencana.
“Pembangunan IKN tetap berjalan sesuai dengan rencana. Kita targetkan pada tahun 2024 mendatang, beberapa kementerian dan lembaga sudah bisa pindah ke IKN,” kata Pratikno.
Penundaan upacara 17 Agustus di IKN ini tentu saja menjadi kabar yang mengecewakan bagi banyak pihak. Namun, dengan mempertimbangkan kondisi yang ada, penundaan ini dinilai sebagai langkah yang tepat untuk menghindari potensi masalah dan memastikan kelancaran pelaksanaan upacara.
